Kamis, 04 Desember 2008

KEP.ANAK-HIDROSEFALUS

LAPORAN PENDAHULUAN
DENGAN KASUS HIDROSEFALUS

ERNI NOVRIANI, S.Kep
0811465770



PROFESI ANAK

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2008 





HIDROSEFALUS


A. Pengertian
Hidrosefalus adalah akumulasi cairan serebrispinal dalam ventrikel serebral, ruang subarachnoid atau ruang subdural (Suriadi, 2006)
Hidrosefalus adalah suatu keadaan patologis otak yang dapat mengakibatkan gangguan dari cairan serebrospinal yang berubah menjadi banyak, disebabkan oleh karena obstruksi aliran cairan serebrospinal, gangguan produksi dan atau produksi cairan serebrospinal yang berlebihan (Aziz, 2006)
Hidrosefalus adalah penimbunan cairan diruang yang secara normal terdapat dalam otak, hidrosefalus terjadi apabila produksi cairan otak tidak seimbang dengan penyerapannya sehingga cairan otak terbendung, sistem ventrikel akan melebar, dan tekanan dalam rongga kepala akan meningkat (Arif, 2000) 

B. Etiologi
1. Kongenital: disebabkan gangguan perkembangan janin dalam rahim (malformasi arnold chiari) atau infeksi intrauterine
2. Didapat: disebabkan oleh infeksi, neoplasma , atau perdarahan

C. Patofisiologi
Hidrosefalus terjadi karena adanya gangguan absorpsi CSF dalam subarachnoid atau adanya obstruksi dalam ventrikel yang mencegah CSF masuk kerongga subarachnoid karena infeksi, neoplasma, perdarahan, atau kelainan bentuk perkembangan otak janin, cairan terakumulasi dalam ventrikel dan mengakibatkan dilatasi ventrikel dan penekanan organ-organ yang terdapat dalam otak 

D. Manifestasi klinis
1. kepala membesar, fontanel anterior menonjol, vena pada kulit kepala dilatasi dan terlihat jelas pada saat bayi menangis, mata melihat kebawah (tanda setting sun), mudah terstimulasi, lemah, kemampuan makan kurang, perubahan kesadaran, spatik pada ekstremitas bawah
2. bayi mengalami kesulitan menelan , bunyi nafas stridor, kesulitan bernafas, apnea, aspirasi dan tidak ada reflek muntah.
3. sakit kepala, muntah, papil edema, strabismus, ataxia, mudah terstimulasi, letargi, apatis, bingung, bicara inkoheren

E. Pemeriksaan diagnostik
1. lingkar kepala pada masa bayi
2. CT Scan dan MRI : menunjukkan pembesaran ventrikel

F. Penatalaksanan
1. Non pembedahan: pemberian acetozolamide dan isoserbit atau furosemid mengurangi produksi cairan serebrospinal
2. Pembedahan: pengangkatan penyebab obstruksi misalnya neoplasma, kista atau hematoma, pemasangan shunt untuk mengalirkan cairan serebrospinal yang berlebihan dari ventrikel keruang ekstra cranial misalnya kerongga peritonium, atrium kanan, dan rongga pleural  

G. Asuhan keperawatan
1. Riwayat keperawatan
2. kaji adanya pembesaran kepala bayi, vena juga terlihat jelas pada kulit kepala, bunyi crackedpot pada perkusi, tanada setting sun, penurunan kesadaran, spastik pada ekstremitas bawah, tanda peningkatan TIK (muntah, pusing, papil edema, bingung)
3. kaji lingkar kepala
4. kaji lingkaran ubun-ubun, bila menangis ubun-ubun menonjol
5. Kaji perubahan tanda vital khususnya pernapasan
6. kaji pola tidur, perilaku dan interaksi

H. Diagnosa keperawatan 
1. perubahan perfusi jaringan serebral b/d meningkatnya volume cairan serebrospinal, meningkatnya TIK
2. resiko infeksi b/d ketidakadequatan pertahanan primer, penyakit kronis, efek pemasangan shunt
3. perubahan proses keluarga b/d kondisi yang mengancam hidup anak
4. resiko injury b/d penurunan kesadaran, pemasangan shunt


I. Rencana keperawatan
1. perubahan perfusi jaringan serebral b/d meningkatnya volume cairan serebrospinal, meningkatnya TIK
a. Observasi keadaan umum 
b. Observasi TTV
c. Mengukur lingkar kepala setiap 8 jam
d. monitor kondisai fontanel
e. mengganti posisisetiap 2 jam
2. resiko infeksi b/d ketidakadequatan pertahanan primer, penyakit kronis, efek pemasangan shunt
a. observasi TTV
b. monitor adanya tanda-tanda infeksi pada daerah kulit yang mengalami kerusakan
c. gunakan tekhnik aseptik setiap kontak dengan pasien
d. kolaborasi dalam pemberian antibiotik
3. perubahan proses keluarga
a. berikan kesempatan pada keluarga untuk mengekspresikan perasaan
b. hindari dalam memberikan pernyataan yang negativ
c. beri dorongan serta support pada orang tua untuk membantu perawatan anak
d. jelaskan seluruh tindakan dan pengobatan yang dilakukan 

J. Reverensi
Arif, mansjoer (2000). Kapita selekta kedokteran. Jakarta: EGC.
Doenges (2000). Rencana asuhan keperawatan; pedoman untuk perencanaan dan pendokumentasian perawatan pasien. Jakarta: EGC.
Hidayat (2006). Pengantar ilmu keperawatn anak. Jakarta: Salemba medika.
Suriadi (2006). Asuhan keperawatan anak. Jakarta: Seto agung.

 
WOC HIDROSEFALUS



Kelainan bawaan kelainan didapat

Infeksi intrauterin malformasi arnolchiari infeksi neoplasma perdarahan 

  Gangguan absorpsi di sub arachnoid port di entry

  Akumulasi CSS di ventrikel pembesaran kepala masuk ke aliran darah

Dilatasi ventrikel tindakan pembedahan pemasangan shunt 

Peningkatan TIK peningkatan mediator kimia peningkatan histamin, bradikinin, prostaglandin

  Penekanan saraf kranialis gangguan perfusi jaringan rangsangan di medula oblongata

Peningkatan produksi asam lambung penurunan oksigen di otak hipotalamus

 Mual, muntah penurunan kesadaran persepsi nyeri

  Anoreksia  

Tidak ada komentar: